Kota Lama Semarang, yang dikenal dengan julukan "Little Netherland", merupakan kawasan bersejarah yang menyimpan kisah panjang perjalanan Kota Semarang sejak masa kolonial. Kawasan ini kini menjadi destinasi wisata yang memadukan keindahan arsitektur klasik Eropa dengan kehidupan urban modern.
Lokasi dan Asal Usul
Kota Lama terletak di pusat Kota Semarang, tepatnya di Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah. Kawasan ini dibangun pada abad ke-17 setelah Kesultanan Mataram menyerahkan wilayah Semarang kepada VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) pada 15 Januari 1678 sebagai imbalan atas bantuan mereka dalam menumpas pemberontakan Trunojoyo.
VOC kemudian membangun Benteng Vijfhoek di kawasan ini sebagai pusat perdagangan dan pertahanan. Seiring waktu, kawasan ini berkembang menjadi pusat administratif dan komersial yang ramai. Bangunan-bangunan bergaya arsitektur Eropa klasik seperti Indis, Art Deco, dan Neoklasik dibangun, menciptakan suasana khas yang membuat Kota Lama dijuluki "Little Netherland".
Tahun-Tahun Penting dan Peristiwa Sejarah
-
1678: VOC mendirikan Benteng Vijfhoek di Semarang.
-
1740–1743: Terjadi peristiwa Geger Pacinan, perlawanan terbesar terhadap VOC di Pulau Jawa.
-
1824: Fortifikasi yang mengelilingi Kota Lama dibongkar untuk mengembangkan kota menjadi lebih modern.
-
1906: Pembentukan Pemerintah Gemeente (Pemerintah Kota) yang dipimpin oleh seorang Burgemeester (Walikota) Belanda.
-
1942: Pendudukan Jepang mengakhiri pemerintahan Belanda di Semarang.
Wisata dan Tempat Ikonik
Kota Lama Semarang menawarkan berbagai destinasi wisata sejarah dan budaya, antara lain:
-
Gereja Blenduk: Gereja Protestan tertua di Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 1753.
-
Gedung Marba: Gedung bersejarah yang kini menjadi ikon kawasan ini.
-
Semarang Art Gallery: Galeri seni yang menampilkan karya-karya seniman lokal.
-
Rumah Akar: Bangunan unik yang memadukan unsur alam dan arsitektur.
-
Taman Srigunting: Taman yang menjadi tempat berkumpul masyarakat dan wisatawan.
-
De Spiegel: Bangunan bersejarah yang kini berfungsi sebagai pusat kuliner dan seni.
Oleh-Oleh Khas Kota Lama
Pengunjung dapat membeli berbagai oleh-oleh khas Kota Lama, seperti:
-
Kue Roti Ganjel Rel: Kue tradisional khas Semarang yang terbuat dari tepung ketan.
-
Lapis Legit: Kue lapis dengan rasa manis dan tekstur padat.
-
Tahu Gimbal: Makanan khas Semarang yang terbuat dari tahu dan bakwan.
-
Souvenir Miniatur Gedung Bersejarah: Miniatur bangunan bersejarah Kota Lama sebagai kenang-kenangan.
Kondisi Saat Ini dan Revitalisasi
Beberapa tahun lalu, Kota Lama Semarang dikenal dengan kondisi yang kurang terawat. Namun, sejak 2010, pemerintah bersama berbagai pihak telah melakukan revitalisasi besar-besaran. Upaya ini meliputi perbaikan infrastruktur, penataan ruang publik, dan pemugaran bangunan bersejarah. Kini, kawasan ini menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Tindakan Pemerintah dan Kolaborasi
Pemerintah Kota Semarang bersama pemerintah provinsi dan pusat, serta berbagai pemangku kepentingan, telah melakukan berbagai langkah untuk melestarikan dan mengembangkan Kota Lama, antara lain:
-
Revitalisasi Infrastruktur: Perbaikan trotoar, penerangan jalan, dan fasilitas umum untuk kenyamanan pengunjung.
-
Pelestarian Bangunan Bersejarah: Pemugaran gedung-gedung tua agar tetap terjaga keasliannya.
-
Pengembangan Ekonomi Kreatif: Mendukung kegiatan seni, budaya, dan kuliner di kawasan ini.
-
Pembatasan Kendaraan Bermotor: Pada waktu tertentu, kendaraan bermotor dilarang melintas untuk menciptakan suasana yang tenang dan nyaman bagi pejalan kaki.