Benteng Vastenburg

Benteng Vastenburg

Tour 360 Lihat peta

Benteng Vastenburg merupakan sebuah benteng peninggalan kolonial Belanda yang berdiri kokoh tak jauh dari pusat Kota Surakarta. Namanya, "Vastenburg," berasal dari bahasa Belanda yang berarti "benteng yang kokoh," sebuah nama yang merefleksikan fungsi utamanya saat dibangun. Kini, setelah melewati masa-masa kelam sebagai bangunan yang terlantar, Benteng Vastenburg telah bangkit kembali menjadi ruang publik, pusat kegiatan budaya, dan saksi bisu dari dinamika sejarah yang kompleks antara kekuatan kolonial dan Keraton Surakarta.

Sejarah pembangunan Benteng Vastenburg dimulai pada tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron van Imhoff, bersamaan dengan pemindahan Keraton Mataram dari Kartasura ke Surakarta. Pembangunan benteng ini merupakan bagian dari strategi politik dan militer VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) untuk mengawasi dan mengendalikan kekuasaan Keraton Surakarta Hadiningrat yang baru saja berdiri. Lokasinya yang sangat strategis, berada tepat di seberang jalan utama menuju keraton, memungkinkan Belanda untuk memonitor setiap pergerakan politik dan militer dari dalam istana.

Awalnya, bangunan benteng ini lebih sederhana. Kemudian, antara tahun 1756 hingga 1779, benteng ini disempurnakan menjadi bangunan megah dan kuat seperti yang terlihat sisa-sisanya hari ini. Dikelilingi oleh tembok tinggi dan parit pertahanan, Benteng Vastenburg menjadi pusat garnisun militer Belanda di Surakarta. Keberadaannya merupakan simbol dominasi kolonial yang secara fisik maupun psikologis "mengawasi" kedaulatan keraton. Setelah kemerdekaan Indonesia, benteng ini diambil alih dan digunakan sebagai markas TNI untuk beberapa waktu.

Memasuki era 1980-an, Benteng Vastenburg mulai terlantar dan nasibnya menjadi tidak menentu akibat sengketa kepemilikan lahan. Bangunan bersejarah ini tertutup untuk publik, dipenuhi semak belukar, dan beberapa bagiannya bahkan terancam hancur. Titik balik penyelamatannya terjadi pada masa pemerintahan Joko Widodo sebagai Wali Kota Surakarta, yang memulai upaya untuk mengambil alih kembali kepemilikan benteng agar dapat direvitalisasi. Upaya ini dilanjutkan oleh para penerusnya, hingga akhirnya Benteng Vastenburg berhasil dibersihkan dan dibuka kembali untuk umum. Kini, lapangan luas di tengah benteng sering menjadi lokasi berbagai acara besar, seperti konser musik, festival budaya, dan pameran, mengubah wajahnya dari simbol penindasan menjadi panggung ekspresi kebanggaan dan kreativitas warga kota.

Terakhir diperbarui pada 16 October 2025