Loji Gandrung

Loji Gandrung

Tour 360 Lihat peta

Loji Gandrung merupakan sebuah bangunan cagar budaya megah berarsitektur Indis yang berdiri anggun di tepi Jalan Slamet Riyadi, Surakarta. Dikenal luas sebagai Rumah Dinas Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung bukan hanya sekadar kediaman resmi, tetapi juga sebuah monumen bersejarah yang telah menjadi saksi bisu dari tiga era berbeda: kemewahan era kolonial, semangat perjuangan kemerdekaan, hingga denyut nadi pemerintahan modern di Kota Solo. Arsitekturnya yang khas, memadukan gaya Eropa dengan sentuhan Jawa, menjadikannya salah satu ikon arsitektur paling menonjol di kota ini.

Sejarah Loji Gandrung bermula pada sekitar tahun 1830-an, ketika bangunan ini didirikan oleh seorang tuan tanah dan saudagar perkebunan kaya raya asal Belanda bernama Johannes Augustinus Dezentjé. Awalnya, bangunan ini adalah sebuah vila peristirahatan mewah yang terletak di luar pusat kota. Dezentjé, yang dikenal sangat akrab dengan kebudayaan Jawa dan bahkan menikah dengan kerabat Keraton, sering menggelar pesta-pesta meriah di vila ini. Pesta tersebut selalu diiringi dengan alunan gamelan dan tarian-tarian yang semarak. Dari sinilah nama "Loji Gandrung" berasal; Loji berarti rumah besar atau gedung, sementara gandrung berarti menyukai atau tergila-gila, merujuk pada suasana pesta dansa yang penuh kegembiraan.

Setelah masa Dezentjé berakhir, Loji Gandrung beberapa kali berpindah kepemilikan hingga akhirnya memasuki babak baru yang sangat krusial dalam sejarah Indonesia. Pada masa Perang Kemerdekaan, sekitar tahun 1948-1949, bangunan ini beralih fungsi menjadi markas pusat komando militer. Loji Gandrung menjadi kediaman sekaligus pusat strategi bagi Kolonel Gatot Soebroto, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Militer Surakarta dan sekitarnya. Dari tempat inilah strategi perjuangan, termasuk Serangan Umum Empat Hari di Solo pada 7-10 Agustus 1949, dirancang dan dipimpin. Di depan gedung ini juga terdapat patung Jenderal Gatot Soebroto untuk mengenang peran historis tersebut.

Setelah masa perjuangan berakhir dan kedaulatan Indonesia diakui, Pemerintah Kota Surakarta menetapkan Loji Gandrung sebagai rumah dinas resmi bagi Wali Kota. Fungsinya sebagai pusat pemerintahan informal dan tempat menerima tamu-tamu penting terus berlanjut hingga kini. Dengan latar belakang sejarahnya yang kaya, mulai dari pusat pesta kaum elite Eropa, markas perjuangan kemerdekaan, hingga menjadi kediaman pemimpin kota, Loji Gandrung berdiri sebagai simbol perjalanan sejarah Kota Surakarta yang dinamis dan penuh warna.

Terakhir diperbarui pada 16 October 2025