Museum Batik Pekalongan

Museum Batik Pekalongan

Tour 360 Lihat peta

Museum Batik Pekalongan adalah salah satu destinasi budaya yang wajib dikunjungi di Jawa Tengah. Terletak di Jalan Jetayu No. 3, Kota Pekalongan, museum ini tidak hanya menyimpan koleksi batik dari berbagai daerah, tetapi juga berperan penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya batik Indonesia.

Asal Usul dan Sejarah Berdirinya

Pendirian Museum Batik Pekalongan berawal dari inisiatif masyarakat dan perajin batik melalui Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan (PPBP) yang dibentuk pada tahun 1972. Keinginan untuk melestarikan dan mengenalkan batik sebagai warisan budaya mendorong terbentuknya museum ini. Pada tanggal 12 Juli 2006, museum ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, bertepatan dengan perayaan Hari Koperasi Nasional ke-59.

Lokasi dan Gedung Museum

Museum Batik Pekalongan berlokasi di Jalan Jetayu No. 3, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Gedung museum ini merupakan bangunan bersejarah yang sebelumnya digunakan sebagai kantor keuangan pada masa penjajahan Belanda. Setelah Indonesia merdeka, gedung ini beralih fungsi menjadi balai kota dan kantor walikota sebelum akhirnya dijadikan museum pada tahun 2006.

Koleksi dan Fasilitas

Museum ini memiliki lebih dari 1.200 koleksi batik, termasuk batik tulis, batik cap, wayang beber dari kain batik yang berusia ratusan tahun, dan alat tenun tradisional. Koleksi tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Madura, hingga Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi batik dari luar negeri.

Museum Batik Pekalongan memiliki tiga ruang utama:

  1. Ruang Utama: Menampilkan koleksi batik khas daerah pesisir Jawa, seperti batik Cirebon, Pekalongan, Batang, dan Rembang, serta alat dan bahan yang digunakan dalam proses membatik.

  2. Ruang Pamer Kedua: Memamerkan koleksi batik yang disumbangkan oleh pejabat negeri, seperti batik dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Kristiani Herrawati, serta koleksi dari Wakil Presiden Budiono dan istri, Hatta Rajasa dan istri, serta Ainun Habibie.

  3. Ruang Batik Nusantara: Menampilkan koleksi batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Banten, Kalimantan, Garut, Indramayu, Madura, dan Papua.

Selain itu, museum ini juga dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang workshop batik, perpustakaan, kedai batik, ruang pertemuan, dan ruang konsultasi atau pelayanan hak kekayaan intelektual (HKI).

Peran dan Fungsi Museum

Museum Batik Pekalongan berfungsi sebagai pusat data dan informasi mengenai batik, pusat riset dan pengembangan ilmu desain batik, serta sebagai acuan dalam hal perbatikan. Museum ini juga berperan dalam melestarikan dan mengembangkan budaya batik Indonesia melalui berbagai kegiatan edukasi dan pelatihan membatik bagi masyarakat.

Wisata dan Oleh-Oleh

Museum Batik Pekalongan bukan hanya tempat untuk melihat koleksi batik, tetapi juga menawarkan pengalaman langsung dalam proses pembuatan batik. Pengunjung dapat mengikuti workshop membatik dan membeli berbagai produk batik sebagai oleh-oleh khas Pekalongan.

Kondisi Saat Ini dan Dukungan Pemerintah

Saat ini, Museum Batik Pekalongan dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Pekalongan. Museum ini terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan koleksi guna mendukung pelestarian dan pengembangan budaya batik Indonesia.

Kesimpulan

Museum Batik Pekalongan merupakan destinasi budaya yang penting bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang warisan budaya batik Indonesia. Dengan koleksi yang kaya, fasilitas yang lengkap, dan peran aktif dalam edukasi, museum ini menjadi salah satu ikon budaya di Kota Pekalongan. Bagi wisatawan, museum ini menawarkan pengalaman yang edukatif dan menyenangkan, serta kesempatan untuk membawa pulang oleh-oleh batik berkualitas tinggi.

Terakhir diperbarui pada 12 October 2025