Museum Bank Indonesia Surakarta
Museum Bank Indonesia (MBI) Surakarta merupakan sebuah museum edukatif yang menempati salah satu bangunan cagar budaya paling megah dan terawat di Kota Surakarta. Berlokasi strategis di kawasan Gladak, dekat dengan Titik Nol Kilometer Solo, museum ini tidak hanya berfungsi sebagai etalase sejarah perbankan dan moneter di Indonesia, tetapi juga sebagai saksi bisu perkembangan ekonomi dan arsitektur di Solo pada masa kolonial. Dengan koleksi yang tertata apik dan pemanfaatan teknologi modern, MBI Surakarta menawarkan pengalaman belajar sejarah yang interaktif dan menarik.
Sejarah gedung ini dimulai pada era Hindia Belanda, ketika Surakarta menjadi pusat ekonomi yang vital berkat industri perkebunan gula, tembakau, dan nila. Untuk melayani aktivitas keuangan yang pesat, bank sentral Hindia Belanda saat itu, De Javasche Bank (DJB), memutuskan untuk membuka kantor cabangnya di Surakarta. Gedung yang megah ini dibangun pada tahun 1867 dengan sentuhan arsitektur Neoklasik Eropa yang kental, dirancang oleh biro arsitek terkemuka pada masa itu. Selama puluhan tahun, gedung ini berfungsi sebagai pusat sirkulasi keuangan, mengendalikan peredaran mata uang Gulden, dan melayani kepentingan ekonomi pemerintah kolonial serta para pengusaha Eropa.
Setelah kemerdekaan Indonesia, seiring dengan proses nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda, De Javasche Bank dinasionalisasi pada tahun 1953 dan bertransformasi menjadi Bank Indonesia. Gedung bersejarah di Surakarta ini pun melanjutkan fungsinya sebagai Kantor Cabang Bank Indonesia, menjadi pusat kendali moneter dan perbankan di wilayah Karesidenan Surakarta pada era Republik Indonesia. Gedung ini terus beroperasi sebagai kantor bank aktif hingga tahun 2009, ketika aktivitas operasional dipindahkan ke gedung baru yang lebih modern.
Menyadari nilai historis dan arsitektural yang tinggi dari bangunan lama tersebut, Bank Indonesia memutuskan untuk merevitalisasinya dan mengubah fungsinya menjadi sebuah museum. Setelah melalui proses restorasi yang cermat untuk mengembalikan kemegahan aslinya, gedung ini resmi dibuka sebagai Museum Bank Indonesia (MBI) Surakarta. Kini, pengunjung dapat menjelajahi ruang-ruang pameran yang dulunya merupakan area pelayanan bank. Museum ini menampilkan sejarah perjalanan mata uang (termasuk Oeang Republik Indonesia atau ORI), diorama aktivitas ekonomi masa lampau, koleksi peralatan perbankan kuno, serta informasi mengenai peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter. MBI Surakarta berhasil menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, mengedukasi generasi baru tentang sejarah ekonomi bangsanya.